Jakarta - Sudah banyak fakta yang berkaitan dengan air kelapa sebagai pengganti cairan tubuh. Satu dokumen yang ditemukan di sebuah daerah terpencil Solomon Islands membuktikan satu lagi khasiat hebat air kelapa.
Beberapa catatan menyebutkan bahwa pada masa Perang Dunia kedua dan perang Vietnam, rumah sakit menggunakan kelapa sebagai IV (Intravenous Therapy). Biasanya dikenal dengan kantung infus untuk memberi pasokan cairan tubuh pada pasien yang sakit ataupun tidak sadarkan diri.
Dalam American Journal of Emergency Medicine yang ditulis oleh Darilyn Campbell-Flack (22/01/2013) tercatat sebuah rumah sakit terpencil bernama Atoifi di kepulauan Solomon. Tepatnya di sebelah timur Papua Nugini pernah menggunakan cara yang sama.
Saat sebuah kelompok petugas kesehatan sedang berkunjung, seorang pria dengan insial I.A. (40) masuk ke rumah sakit tersebut pada tanggal 23 November 1999. Ia menderita kelumpuhan tubuh parsial dan demam tinggi.
Laki-laki itu tidak mampu menerima cairan dan akan menghadapi dehidrasi parah. Rumah sakit mulai cemas karena persediaan kantong infus mulai habis. Lalu, salah satu kerabat pasien tersebut angsung mencari pohon kelapa dan mengambil sebuah kelapa dan mengupasnya.
Jarum besar pertama yang dimasukkan ditujukan untuk membuat lubang di dalam kelapa dan menarik daging buah disekitar lubang itu. Lalu jarum kedua dimasukkan, melalui tabung dan selang, air kelapa langsung dimasukkan kedalam tubuh pasien. Setelah dua hari diinfus dengan air kelapa, laki-laki itu berangsur sembuh dan bisa pulang ke rumah.
Kesimpulan jurnal tersebut, kelapa walaupun tidak ideal, sangat cocok untuk digunakan sebagai infus rehidrasi. Karena air kelapa hampir sama seperti cairan intracellular yang terdapat di dalam tubuh kita. Selama kelapa tesebut tidak dibuka, isi di dalamnya akan tetap steril.
Sumber: http://food.detik.com